Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Ingin Belajar Materi PKN STAN, SBMPTN, CPNS, Grammar, dan Ekonomi Mikro secara gratis? Lihat disini dan Mohon Dukung Kami dalam mengembangkan Blog ini disini agar Blog ini dapat berkembang dan bisa membantu kalian dalam belajar

9 Cara Membangun Kebiasaan Baru

Edukasistan.com - Hello guys! Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai Cara Membangun Kebiasaan Baru agar dapat membuat kamu lebih produktif. Kita sudah memasuki awal pergantian tahun. Tiap pergantian tahun, pasti ada keinginan untuk mengubah diri menjadi lebih baik.

Berbagai kegiatan atau mimpi yang ingin dicapai sudah dibuat dalam daftar sejak jauh-jauh hari agar tidak hanya tahun aja yang baru, tetapi juga diri kita sendiri yang baru. Mulai dari memulai kebiasaan baru, tujuan yang ingin dicapai, dan lain sebagainya.

Seperti yang dikatakan banyak orang, "New year, new me". Semua ingin diperbaiki, mulai dari rambut hingga kaki. Kebiasaan lama yang buruk juga ingin diperbaiki. Misalnya, kamu yang sebelumnya suka rebahan, tahun ini ingin lebih banyak berolahraga.

Atau yang sebelumnya suka berat kaki untuk melakukan aktifitas yang produktif tapi tahun ini ingin berusaha lebih keras untuk melakukan kegiatan yang produktif. atau kamu yang memiliki kebiasaan tidur sampai larut malam hingga dinihari ingin diganti dengan kebiasaan tidur pada jam 10 malam.

Cara Membangun Kebiasaan Baru
Cara Membangun Kebiasaan Baru agar Lebih Produktif

Hmm.. memang baik untuk membuat kebiasaan baru yang lebih baik, tetapi apakah kalian yakin bahwa kebiasaan tersebut akan bertahan lama? Apakah kalian yakin tidak akan menyerah di tengah jalan?

Tidak perlu khawatir, guys! Kalian dapat menerapkan metode dibawah ini untuk membuat kebiasaan baru yang lebih produktif. Tips dibawah ini aku dapatkan dari James Clear, penulis novel best seller berjudul Atomic Habits. Bagaimana cara memulai kebiasaan baru? yuk kangsung aja, kita bahas satu per satu!

Mulailah dengan Kerutinan yang Kecil

Mulailah membuat kerutinan baru contohnya ialah dengan memulai tahap kecil dalam kehidupan sehari-hari kamu. Sehingga ketika kamu sudah melakukan tugas yang berat, kamu tidak merasa terbebani untuk melakukannya.

Contohnya, kamu dapat mulai dengan melakukan olahraga selama 10 menit per hari dengan melakukan gerakan-gerakan yang ringan terlebih dahulu.

Contoh lainnya ialah dapat mulai dengan belajar hanya satu mata pelajaran per hari. Kemudian, cobalah untuk tidak berubah-ubah melakukan kerutinan kecil itu sepanjang hari tanpa melawati 1 haripun.

Tingkatkan secara Bertahap

Setelah kalian mulai terbiasa dengan kerutinan baru yang kecil, kalian dapat meningkatkan kegiatan tersebut secara bertahap. Misalnya, pada minggu pertama kalian sudah terbiasa berolahraga selama 10 menit per hari, maka kamu dapat meningkatkannya menjadi 15 menit per hari pada minggu kedua.

Contoh lainnya, jika kalian sudah terbiasa minum jus buah setiap pagi, kamu dapat meningkatkan tingkatnya menjadi minum jus buah tanpa gula pada minggu berikutnya. Dengan berjalannya waktu, kamu akan merasa mencapai tingkat yang diinginkan.

Bagi kebiasaan barumu menjadi beberapa bagian

Saat kamu meningkatkan tingkat kerutinan baru sedikit demi sedikit, kamu dapat membagi kerutinan itu menjadi beberapa bagian. Misalnya, jika kamu sudah berhasil meningkatkan waktu belajar kamu menjadi 2 jam per hari, kamu dapat memecahnya menjadi 2 tahap, masing-masing 1 jam.

Contoh lainnya, jika kamu sudah terbiasa berolahraga selama 40 menit per hari, kamu dapat memecahnya menjadi 2 tahap, masing-masing 20 menit.

Hal ini perlu dilakukan agar kalian dapat tetap konsisten dalam meningkatkan kebiasaan baru kamu tanpa merasa lelah atau jenuh dengan kerutinan yang baru. Selain itu juga, hal ini juga dapat melatih kalian agar lebih bijak dalam mengelola waktu.

Jika Meleset, Segera Kembali ke Jalur

Kadang-kadang, kamu mungkin meleset dari jalur yang sudah kamu tetapkan. Misalnya, kamu sudah berhasil berlatih selama 2 jam per hari, tapi tiba-tiba kamu menemukan sebuah serial yang sangat menarik sehingga kamu lupa untuk berlatih. Jangan panik!

Meleset dari jalur adalah hal yang normal dan itu merupakan bagian dari proses membuat kebiasaan baru. Jika kamu meleset, jangan merasa sedih atau berfikir terlalu banyak. Maafkan diri sendiri dan cepat-cepat kembali ke jalur.

Setelah itu, berusahalah untuk tidak meleset lagi di hari-hari berikutnya. Jika kamu merasa lelah dan ingin melewatkan satu hari, itu tidak masalah, tapi jangan terlalu lama melewatkannya agar tidak perlu mengulangi dari awal lagi.

Pertahankan Kecekatan yang Membuat Kamu Nyaman

Langkah terakhir adalah menjaga kecepatan yang membuat kamu nyaman, atau yang lebih dikenal sebagai "tempo yang santai". Kamu tidak perlu berlari secepat atlet, tapi juga jangan terlalu lambat seperti siput.

Kamu harus tetap konsisten dalam meningkatkan kebiasaan yang baru secara bertahap sesuai dengan kemampuanmu, tapi jangan terlalu cepat atau terlalu memaksakan diri. Jika kamu merasa lelah, kamu bisa istirahat sejenak lalu kembali ke jalur.

Bebas saja, tapi harus tetap konsisten. Dengan begitu, kamu akan dapat mencapai tujuan akhir yang kamu inginkan tanpa merasa terbebani dengan prosesnya. Hal yang perlu kamu ingat, "Hidup itu seperti marathon, bukan sprint, oleh sebab itu jangan terlalu tergesa-gesa agar kamu dapat menikmati prosesnya".

Fokus dalam Menghilangkan Kebiasaan Buruk

Menciptakan kebiasaan baik dapat dicoba dengan metode menghilangkan kebiasaan buruk. Misalnya mengurangi makan makanan yang tidak sehat, atau mengurangi waktu bermain media sosial, dan lain-lainnya.

Seringkali, menghilangkan kebiasaan buruk ini merupakan hal yang sulit. Oleh karena itu, kamu perlu mengubahnya dengan kebiasaan yang lebih produktif.

Misalnya, jika kamu ingin mengurangi waktu bermain media sosial, kamu dapat mengubah kebiasaan ini dengan membaca novel agar bisa mengalihkan perhatian kamu untuk terus bermain media sosial. Jadi cobalah untuk mengalihkan kebiasaan buruk kalian dengan kegiatan yang lebih produktif

Membangun Kegiatan yang lebih "Fleksibel"

Bangun aktivitas yang mudah untuk dicoba. Ada kalanya, kamu sedang sibuk atau tidak bersemangat. Hal ini pasti akan mempengaruhi konsistensi kamu dalam menciptakan kebiasaan baru. Oleh karena itu, buat tujuan yang lebih mudah dicapai.

Misalnya, tahun ini kamu ingin rajin melakukan olahraga. Oleh karena itu, maka kamu lebih baik memastikan tujuan jangka pendek dengan nemikirkan olahraga yang lebih mudah dicapai meskipun kamu sedang dalam kondisi lelah atau sibuk.

Kamu dapat mengimplementasikan kegiatan olahraga jangka pendek ini secara rutin misalnya berolahraga ringan 10 menit sehari. Bukan kah itu lebih baik? Dari pada tidak melakukan olahraga sama sekali, benar bukan?.

Tetapkan Tujuan

Nah untuk point ini sangat penting guys. Kmau harus tahu dulu apa yang ingin kalian dapatkan agar kebiasaan baru ini lebih mudah dibentuk. Misalnya, tahun ini, kamu ingin menjadi orang yang lebih taat atau orang yang lebih disiplin.

Maka kamu harus breakdown dulu arti taat atau kondisi apa saja yang harus dilakukan agar dapat Displin. Dari sana, memilih kebiasaan baru yang dapat kamu jalani

Sekali lagi aku ingatkan, melakukan kebiasaan baru akan lebih mudah jika dimulai dari kondisi yang kecil. Jadi mulailah memilih aktivitas yang lebih mudah dilakukan dengan baik. Agar kalian juga lebih antusias melakukannya.

Fokus pada Proses, Bukan Hasil

Kadang-kadang, ketika melakukan kebiasaan baru, kita ingin segera mendapatkan hasilnya. Misalnya, kita ingin rutin berolahraga untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Namun, jika hasil yang diinginkan tidak segera tercapai, kita mudah merasa kecewa dan malas untuk terus berolahraga.

Oleh karena itu, lebih baik fokus pada proses daripada hasil. Menikmati proses tanpa terlalu memikirkan hasil akan membuat kita lebih enjoy dalam melakukan kebiasaan baru ini.

Jadi, sekarang kamu pasti sudah tahu cara membangun kebiasaan baru kan? Ayo, cobalah mulai dari sekarang! sekian pembahasan kita hari ini, jika terdapat salah kata mohon maaf dan terimakasih sudah membaca

Teacher Live
Teacher Live Tempat Belajar Gratis dan Berbagi Informasi Seputar Pendidikan, Berdiri Sejak Tahun 2020