Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Ingin Belajar Materi PKN STAN, SBMPTN, CPNS, Grammar, dan Ekonomi Mikro secara gratis? Lihat disini dan Mohon Dukung Kami dalam mengembangkan Blog ini disini agar Blog ini dapat berkembang dan bisa membantu kalian dalam belajar

Pengertian dan Ciri Toxic Positivity

Edukasistan.com - Hello everyone! Gimana nih kabarnya? Kalau kamu lagi ada di posisi pasang surut perasaan, tenang aja, kita semua pernah merasakan itu. Namanya juga manusia, ada waktunya kita sedih, senang, marah, kecewa, atau bahkan takut.

Kayak nonton film kartun Inside Out, deh! Kali ini kita akan membahas mengenai toxic positivity! Kalian tau apa itu Toxic Positivity? Toxic positivity itu kayak orang yang lagi galau berat, tapi pura-pura senang di depan orang lain.

Jadi, kalau kamu lihat temanmu lagi down dan kamu malah nyuruh dia semangat terus, hati-hati, itu bisa jadi namanya toxic positivity, loh! Karena sebenarnya yang temanmu butuhkan itu empati, bukan "positivity semacam itu".

Pengertian Toxic Positivity

Pengertian dan Ciri Toxic Positivity
Pengertian dan Ciri Toxic Positivity

Toxic positivity adalah sikap atau pandangan yang mendorong seseorang untuk selalu menunjukkan sisi positif dan bahagia, bahkan ketika menghadapi situasi yang sulit atau emosional. Toxic positivity ini bisa mengakibatkan orang merasa tertekan untuk menutupi perasaan negatif mereka dan pura-pura bahagia di depan orang lain.

Padahal sebenarnya mereka membutuhkan dukungan dan empati untuk mengatasi perasaan yang sebenarnya. Toxic positivity ini bisa menghambat proses menghadapi dan mengekspresikan emosi secara sehat, karena seseorang jadi merasa tidak valid untuk merasakan perasaan negatif.

Toxic positivity seringkali muncul dalam bentuk nasihat yang diberikan dengan niat baik, seperti menyuruh orang untuk "tetap positif" atau "bersyukur" saat menghadapi kesulitan. Meskipun niatnya baik, sikap ini justru bisa membuat orang merasa tidak didengarkan atau dipahami, serta merasa bersalah karena tidak bisa merasa positif terus-menerus.

Toxic positivity mengabaikan kenyataan bahwa emosi negatif adalah bagian alami dari pengalaman manusia dan penting untuk dihadapi dan diakui agar kita bisa tumbuh dan berkembang.

Ciri-Ciri Toxic Positivity

Nah, berikut ini ada beberapa ciri-ciri toxic positivity yang mungkin pernah kamu temui, nih:

  • Sering mengucapkan Kalimat "Jangan Menyerah!" - Pasti Kamu sering banget denger kalimat ini, kan? Tapi, percaya deh, ini contoh toxic positivity. Ketika temanmu lagi ada di situasi yang nggak baik, lebih baik bilang, "Gapapa, menyerah itu wajar kok. Yang penting belajar dari kesalahan!"
  • Kalimat "Tetap Positif!" - Guys, di kehidupan ini pasti banyak hal yang nggak sesuai harapan kita. Tapi, saat lagi hadapi hal itu, kita sering lupa kalau itu wajar terjadi. Jadi, ketimbang bilang "tetap positif", lebih baik ajak temanmu untuk melepaskan hal yang nggak sesuai harapan dan terus melangkah.
  • Sering mengucapkan "Di Luar Sana Banyak yang Lebih Sengsara" - Sebenarnya, semua orang cuma pengen dipahami, apalagi saat lagi menghadapi masalah. Di saat kayak gitu, mereka cuma pengen curhat. Tapi, kadang malah banyak orang yang nyuruh bersyukur karena "di luar sana banyak yang lebih sengsara". Padahal, yang mereka butuhkan itu pendengaran dan pemahaman, bukan perbandingan.
  • Mengucapkan "Kamu Kurang Bersyukur" - Nggak ada orang yang pengen dicap kurang bersyukur. Percaya deh, kekecewaan itu wajar. Malah, itu cara meluapkan emosi yang nggak nyaman. Jadi, daripada bilang "kamu kurang bersyukur", lebih baik dengarkan temanmu yang lagi susah hati.

Kesimpulan

Kesimpulannya, toxic positivity merupakan sikap yang tidak sehat dan bisa berdampak buruk bagi kesejahteraan emosional seseorang. Mengakui dan menghargai emosi negatif yang dialami oleh diri sendiri dan orang lain adalah langkah penting untuk mengatasi toxic positivity.

Kita perlu belajar bagaimana mendengarkan dan memberikan dukungan yang sesuai kepada teman atau keluarga yang menghadapi situasi sulit, daripada memaksakan sikap positif yang tidak realistis. Pentingnya mengenali toxic positivity adalah agar kita bisa lebih empatik dan membantu orang yang membutuhkan dukungan dalam menghadapi berbagai masalah dalam hidup.

Dengan menghindari toxic positivity, kita akan lebih mampu menjalin hubungan yang sehat dan mendukung pertumbuhan emosional satu sama lain. Oleh karena itu, mari kita mulai menghargai keberagaman emosi dan belajar memberi dukungan yang sesuai kepada orang di sekitar kita.

Nah, itu dia beberapa contoh kalimat toxic positivity! Apakah kamu atau temanmu pernah alami hal ini? Salah satu cara mengatasi toxic positivity adalah dengan punya prinsip dan keyakinan yang kuat. Jadi, kalau diri kamu udah kuat dan percaya diri, kata-kata orang lain nggak bakal terlalu mempengaruhi kamu.

Sekian pembahasan kita mengenai Pengertian dan Ciri Toxic Positivity dari aku. Semoga apa yang tertulis diatas dapat membantu kamu, Apabila ada salah kata mohon maaf dan Terima kasih sudah membaca, sampai jumpa di artikel selanjutnya

Teacher Live
Teacher Live Tempat Belajar Gratis dan Berbagi Informasi Seputar Pendidikan, Berdiri Sejak Tahun 2020