Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Ingin Belajar Materi PKN STAN, SBMPTN, CPNS, Grammar, dan Ekonomi Mikro secara gratis? Lihat disini dan Mohon Dukung Kami dalam mengembangkan Blog ini disini agar Blog ini dapat berkembang dan bisa membantu kalian dalam belajar

Pengertian dan Fungsi APBN dan APBD

Edukasistan.com - Hello guys! Saat membaca kata "uang", apa yang terlintas di benak kalian? Bagi sebagian orang, uang merupakan sesuatu yang sangat penting. Coba bayangkan, jika kalian ingin membeli sesuatu namun tidak memiliki uang. Bagaimana perasaan kalian? Kekurangan uang yang dirasakan secara terus-menerus bisa mendorong seseorang untuk melakukan tindakan penggelapan di kemudian hari.

Memang, karena merasa tidak cukup dan tidak puas. Bahkan lebih buruk, jika suatu saat orang tersebut menduduki posisi tertentu, justru dimanfaatkan untuk melakukan penggelapan. Pastinya kalian ingat, ada kasus penggelapan yang cukup menggemparkan terkait dengan distribusi anggaran bantuan sosial pandemi yang dilakukan oleh Menteri Sosial.

Mengapa anggaran APBN bisa dikorupsi? Apa sebenarnya APBN itu? Fungsi dan tujuannya untuk apa? Nah, kita tidak hanya akan membahas APBN, tetapi juga APBD. Penasaran? Lanjutkan membaca, teman-teman!

Pengertian APBN dan APBD

Pengertian dan Fungsi APBN dan APBD
Pengertian dan Fungsi APBN dan APBD

Sebenarnnya Apa sih itu APBN? APBN kepanjangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Sedangkan APBD kepanjangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Ada dua definisi yang bisa kita gunakan untuk menjelaskan pengertian APBN.

Pertama, Undang-Undang Dasar 1945 dalam Pasal 23 menjelaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai bentuk pengelolaan keuangan negara disahkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Kedua, pada Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 mengenai Keuangan Negara Pasal 1 menjelaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, selanjutnya disebut APBN, adalah rencana keuangan tahunan pemerintah negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

Dari definisi di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa APBN adalah catatan yang berisi rincian berbagai sumber pendapatan negara dan jenis-jenis pengeluaran negara dalam satu tahun.

Sementara APBN berasal dari pemerintah pusat, pemerintah daerah baik di tingkat I (provinsi) maupun II (kota atau kabupaten) juga membuat catatan perhitungan yang disebut dengan APBD. Berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, APBD adalah rencana keuangan tahunan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, kemudian diresmikan dengan Peraturan Daerah.

Perbedaan APBN dan APBD

Lalu apa perbedaan APBN dan APBD? Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perbedaan APBN dan APBD terletak pada lingkup cakupannya. APBN merupakan perhitungan pendapatan dan belanja yang bersifat nasional atau negara. Sedangkan APBD, merupakan perhitungan yang bersifat regional di tingkat provinsi, kabupaten, atau kota.

Fungsi dan Tujuan APBN dan APBD

APBN dan APBD disusun agar target pembangunan dalam jangka waktu satu tahun dapat tercapai. Bayangkan jika APBN dan APBD dikorupsi, apa yang akan terjadi? Ya, fungsi-fungsi dari APBN dan APBD tidak akan berjalan secara maksimal. Mengenai fungsi APBN dan APBD, ternyata ada 6 fungsi, lho. Berikut penjelasan dari fungsi-fungsi tersebut, teman-teman!

1. Fungsi Otorisasi

Fungsi ini menjadi dasar bagi negara atau daerah dalam penerapan pendapatan dan pengeluaran dalam tahun yang direncanakan.

2. Fungsi Perencanaan

APBN atau APBD dibuat sebagai prinsip untuk merancang kegiatan dalam tahun anggaran yang direncanakan.

3. Fungsi Pengawasan

Nah, APBN atau APBD juga menjadi prinsip untuk memperhitungkan apakah penyelenggaraan kegiatan tersebut sudah sesuai dengan keputusan atau belum?

4. Fungsi Alokasi

Fungsi ini bisa dibilang sebagai penyediaan barang publik (bidang pembangunan). APBN ataupun APBD kedua hal ini berasal dari pajak yang nantinnya dialokasikan untuk pembangunan fasilitas umum yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi. Contohnya seperti pembangunan MRT (Mass Rapid Transit).

5. Fungsi Distribusi

Maksudnya, anggaran yang akan digunakan tidak boleh terkonsentrasi di satu area atau wilayah saja. Memang, saat ini masih terjadi ketimpangan atau prinsip kesetaraan belum dilakukan secara maksimal. Namun, perlahan di masa depan, sahabat kita yang berada di Papua, bisa merasakan transportasi massal seperti Commuter Line atau bahkan MRT.

6. Fungsi Stabilisasi

Kehadiran APBN atau APBD dapat menstabilkan kondisi ekonomi. Contohnya seperti ini, saat harga barang dan jasa naik, pemerintah akan meningkatkan pajak. Nah, dengan demikian jumlah uang yang beredar akan menurun dan harga-harga dapat kembali stabil.

Pengeluaran dan pendapatan negara memiliki tujuan untuk melaksanakan kegiatan kenegaraan yang pada akhirnya mencapai kemakmuran rakyat. Demikian pula dengan tujuan APBD, yang pada akhirnya adalah untuk kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi di daerah semakin merata.

Nah, itulah penjelasan mengapa APBN atau APBD itu penting. Ternyata dari pengertian, fungsi, dan tujuannya saja sudah cukup menjelaskan bahwa APBN dan APBD memiliki keterkaitan erat dalam mencapai tujuan untuk mensejahterakan masyarakat.

Namun, meskipun APBN dan APBD memiliki fungsi dan tujuan yang sangat penting bagi kesejahteraan masyarakat, masih saja terjadi korupsi dalam pengelolaan anggaran ini. Lantas, apa yang menyebabkan APBN dan APBD bisa dikorupsi? Hal ini akan kita bahas, dikesempatan selanjutnya ya! Sekian pembahasan kali ini mengenai Pengertian dan Fungsi APBN dan APBD, smeoga bermanfaat dan terimakasih sudah membaca.

Teacher Live
Teacher Live Tempat Belajar Gratis dan Berbagi Informasi Seputar Pendidikan, Berdiri Sejak Tahun 2020