Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Ingin Belajar Materi PKN STAN, SBMPTN, CPNS, Grammar, dan Ekonomi Mikro secara gratis? Lihat disini dan Mohon Dukung Kami dalam mengembangkan Blog ini disini agar Blog ini dapat berkembang dan bisa membantu kalian dalam belajar

Perjanjian Roem Royen

Edukasistan.com - Hello guys! pada materi kali ini kita akan membahas mengenai Perjanjian Roem Royen Mulai dari Latar Belakang, isi, tokoh dan dampak yang ditimbulkan dari Perjanjian Roem Royen. Perjanjian roem royen ditandatangani pada tanggal 7 Mei 1949. seperti yang kita tau bahwa indonesia dan belanda sudah membuat berbagai perjanjian tetapi selalu gagal dan malah menimbulkan peperangan.

Contohnya saja perjanjian yang pernah dibuat yaitu Perjanjian Linggarjati dan Perjanjian Renville yang kedua-duanya diakhiri dengan peperangan. Lalu apa perjanjian Roem Royen akan berakhir gagal juga? untuk lebih jelasnya yuk coba kalian baca penjelasan dibawah ini.


Perjanjian Roem-Roijen atau sering kita sebut dengan Perjanjian Roem-Royen merupakan suatu perjanjian yang dilakukan antara Indonesia dengan Belanda. Yang pertama kali dilakukan pada tanggal 14 April 1949 dan diakhiri dengan penandatangan pada tanggal 7 Mei 1949 yang saat itu perjanjian roem royen dilaksanakan di Penginapan Des Indes, Jakarta. Namanya didapat dari kedua pemimpin delegasi, Mohammad Roem serta Herman van Roijen.

Pada tanggal April 4 April 1949 dilaksanakanlah negosiasi di Jakarta di bawah arahan Merle Cochran, badan komisi dari Amerika serikat. Deputi Republik Indonesia dipandu oleh Mr. Mohammad Roem. adapun tujuan dari pertemuan ini yaitu untuk menuntaskan sebagian permasalahan perihal kemerdekaan Indonesia saat sebelum menjelang Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tahun yang serupa.

isi Perjanjian Roem Royen

Dalam negosiasi Roem Royen, pihak Republik Indonesia tetap berprinsip dan berpendapat bahwa pengembalian pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta ialah kunci pembuka buat negosiasi yang akan datang. Sedangkan dari pihak Belanda, mereka  menuntut indonesia agar menghentikan perang gerilya.

Tetapi malah perjanjian ini berjalan dengan sangat alot atau lambat alhasil membutuhkan kedatangan Bung Hatta dari isolasi di Bangka, serta Sri Sultan Hamengkubuwono IX dari Yogyakarta buat mempertegas tindakan Sri Sultan Hamengkubuwono IX kepada Pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta, dimana Sultan Hamengku Buwono IX berkata “Jogjakarta is de Republiek Indonesie” yang artinya Yogyakarta merupakan Republik Indonesia

dan pada Akhirnya, tepat pada tanggal 7 Mei 1949 persetujuan ini berhasil diraih antara pihak Belanda dengan pihak Indonesia. Setelah itu disetujui kesanggupan kedua belah pihak buat melangsungkan Pernyataan Badan Keamanan PBB tertanggal 28 Januari 1949 serta persetujuan pada tanggal 23 Maret 1949.

Latar Belakang Perjanjian Roem Royen

Walaupun Kemerdekaan Indonesia sudah diproklamasikan, Pihak Belanda tetap saja tidak pernah mengakui kemerdekaan indonesia terbukti dengan mereka melakukan aksi–aksi polisionil yang bisa kita lihat dalam agresi militer Belanda 1 serta agresi militer Belanda 2.

 Disamping itu juga Belanda membuat strategi dengan membentuk negeri boneka yang tujuannya ialah untuk mempersempit area kewenangan Republik Indonesia. Negeri boneka inilah yang dipandu oleh Van Mook.

Pada tanggal 27 Mei 1948. Belanda melangsungkan rapat pembentukan lembaga Permusyawaratan Federal( BFO) Serta pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda juga melangsungkan Agresi Militer dengan melanda dan menyerang kota Yogyakarta serta menawan Kepala negara yakni soekarno serta Wakil Kepala negara yakni Mohammad Hatta bersama pemimpin lainnya.

Tetapi saat sebelum ditawan Soekarno sempat mengirimkan radiogram kepada Mr. Syafrudin Prawiranegara untuk melangsungkan perjalanan ke Sumatera buat membuat dan membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia( PDRI) sebagai arahan politik.

Dengan sedemikian itu Indonesia membuktikan kegigihannya dalam menjaga wilayahnya dari seluruh serangan pada agresi militer Belanda. Yang menarik disini ialah reaksi dunia global dimana mereka mulai memperhatikan Indonesia yang mendapat desakan dari Belanda, 

perihal ini memanglah tidak terlepas dari politik diplomasi yang ditunjukan buat memperoleh belas kasih atau simpati dunia Internasional, semacam dengan memberi pertolongan 50. 000 ton beras ke India, alhasil permasalahan internal dalam negara juga tidak luput dari perhatian PBB.

Kesimpulannya bentrokan bersenjata dengan cepat diakhiri melalui jalan diplomasi. Dimana isi dari perjanjian Roem– Royen ini yakni dilakukannya penghentian senjata, serta mengakhiri perang gerilya yang bila kita amati dari bagian positifnya ialah Indonesia bisa meminimalisir tumbangnya korban lebih banyak,

serta membuka rute diplomasi yang lain, yaitu KMB sebagai akhir dari perjuangan diplomasi Indonesi. Serta atas inisiatif Komisi PBB buat Indonesia, sehingga pada tanggal 14 April 1949 diadakan negosiasi di Jakarta di bawah arahan Merle Cochran, Badan Komisi Amerika.

Tujuan Perjanjian Roem Royen

Tujuan dari Perjanjian Roem Royen yakni buat menuntaskan perselisihan yang terjandi di antara Republik Indonesia dengan Belanda pasca kemerdekaan Indonesia. Di karena saat itu belanda belum mau mengakui kemerdekaan indonesia. dan yang berinisiatif untuk membawa permasalahan Indonesia dengan Belanda ke komisi PBB yakni Merle Cochran dari Amerika Serikat. 

Adapun dengan terlaksananya perjanjian Roem Royen ini, pihak dari Indonesia bersikukuh bahwa pengembalian Ibu Kota pemerintahan Indonesia adalah salah satu sarat untuk negosiasi ke tahap selanjutnya.

Isi Perjanjian Roem Royen

Pada tanggal 7 Mei 1949 Perjanjian Roem Royen ditandatangani  di Jakarta, tepatnya di penginapan Des Indes. dan Pemimpin mandat yang ditugaskan oleh indonesia yaitu Mohammad Roem, sedangkan itu dari pihak Belanda yang ditugaskan ialah Herman van Roijen, sedangkan untuk pihak ketiga atau penengah yakni Marle Cochran dari Amerika Serikat.

Penandatanganan perjanjian Roem Royen dikeluarkan pada tanggal pada tanggal 23 Maret 1949 sesuai dengan pernyataan badan keamanan PBB. Adapun Berikut ini tunututan atau isi pernyataan yang diberikan dari tiap-tiap negara.

1. Isi Pernyataan Moh. Roem dalam Perjanjian Roem Royen

  • Pemimpin Indoensia bakal mengeluarkan surat perintah untuk menghentian perang gerilya
  • Indonesia akan Bekerja sama buat mengembalikan perdamaian serta siap untuk menjaga keamanan dan ketertiban
  • Pihak indonesia menuntut agar Belanda ikut dan turut dalam Konferensi Meja Bundar( KMB) buat mempercepat kedaulatan tidak bersyarat kepada RIS

2. Isi Pernyataan Dr. J. H. Van Royen dalam Perjanjian Roem Royen

  • Penguasa Belanda sepakat kalau indonesia harus bebas dari penjajahan dan mengakui kedaulata indonesia serta mengembalikan Yogyakarta ke tangan indonesia
  • Penguasa Belanda melepaskan tawanan pemimpin indonesia secara tidak bersyarat  serta tahanan politik yang ditawan dari 19 Desember 1948.
  • Serta Penguasa Belanda menyutuji dan sepakat kalau Indonesia jadi bagian Republik Indonesia Serikat( RIS)
  • dan Konferensi Meja Bundar bakal secepatnya diadakan di Den Haag sesudah penguasa RI kembali ke Yogyakarta.

3. Hasil Perjanjian Perjanjian Roem Royen atau Isi dari Perjanjian Roem Royen

Hasil pertemuan di Penginapan Des Indes di jakarta, akhirnya mendapatkan jalan akhir di antara perjanjian indonesia dengan belanda. Disini hasil akhir dari  Perjanjian Roem Royen seperti berikut

  • Angkatan bersenjata Indonesia akan mengakhiri seluruh kegiatan gerilya
  • Pemerintah Republik Indonesia bakal mendatangi KMB( Konfrensi Meja Bundar)
  • Ibu kota Yogyakarta dikembalikan ke indonesia
  • Angkatan bersenjata Belanda bakal mengakhiri semua operasi militer serta melepaskan seluruh tawanan perang.
  • Kedaulatan RI akan diserahkan secara cara utuh tanpa adanya syarat sesuai dengan perjanjian Renville yang sebelumnya telah diadakan pada tahun 1948
  • Belanda serta Indonesia hendak mendirikan suatu perhimpunan( RIS) dengan dasar sukarela serta persamaan Hak
  • Hindia Belanda hendak memberikan seluruh hak, kewenangan, serta peranan pada Indonesia.

Dampak Pasca Perjanjian Roem-Royen

Dengan tercapainya Perjanjian Roem-Royen membuat Pemerintah Darurat Republik Indonesia( PDRI) yang ada di Sumatra untuk menginstruksikan Sri Sultan Hamengku Buwono IX agar dapat mengambil alih pemerintahan yang berada di Yogyakarta dari tangan Belanda. Sedangkan itu, pihak Tentara Nasional Indonesia(TNI) dengan penuh keraguan atau kecurigaan menyambut hasil persetujuan itu. Akan Tetapi, Komandan Besar Jenderal Sudirman mengingatkan agar semua komando di bawah wewenangnya supaya tidak mempertimbangkan permasalahan negosiasi.

Buat mempertegas mandat dari Jenderal Sudirman itu, Komandan Angkatan serta Teritorium Jawa Kolonel A. H. Nasution menginstruksikan supaya para panglima lapangan bisa membedakan penghentian senjata buat kepentingan politik ataupun kebutuhan militer. Pada biasanya golongan Tentara Nasional Indonesia(TNI) tidak menyakini sepenuhnya hasil-hasil negosiasi tersebut, sebab negosiasi tersebut selalu saja merugikan perjuangan bangsa Indonesia.

Baca Juga : Materi TWK

Hasil negosiasi yang digapai ini hendak dicantumkan dalam suatu memo. Sesudah para pemimpin Indonesia berkumpul di Yogyakarta, dan setelah itu tanggal 13nya Republik Indonesia melangsungkan konferensi kabinet yang pertama. Dalam konferensi kabinet itu Sultan Hamengkubuwono ditunjuk jadi pemimpin keamanan serta sekaligus menteri Pertahanan Indonesia.

Nah itulah beberapa bisa aku sampaikan mengenai Perjanjian Roem Royen mulai dari Latar Belakang, Tujuan Hingga Isi dari Perjanjian Roem Royen. Semoga apa yang aku sampaikan bisa dan mudah untuk kalian mengerti dan apa bila ada salah kata atau typo mohon maaf dan terimakasih sudah membaca. jangan lupa Folllow Instagram kita. sampai bertemu di materi selanjutnya.

Teacher Live
Teacher Live Tempat Belajar Gratis dan Berbagi Informasi Seputar Pendidikan, Berdiri Sejak Tahun 2020